Keju adalah salah satu produk olahan susu yang paling digemari di seluruh dunia. Dengan tekstur, rasa, dan aroma yang bervariasi, keju telah menjadi bahan pokok dalam berbagai masakan, mulai dari hidangan pembuka hingga makanan penutup. Keju dibuat melalui proses koagulasi susu menggunakan bakteri atau enzim tertentu yang menghasilkan berbagai jenis keju dengan karakteristik unik. Artikel ini akan membahas beberapa jenis keju yang populer dan bagaimana mereka digunakan dalam kuliner.
Jenis-jenis Keju Berdasarkan Tekstur dan Proses Pembuatannya
Keju dapat dibedakan berdasarkan teksturnya—mulai dari keju lembut, setengah keras, hingga keras—serta teknik pembuatan dan masa pematangannya. Berikut adalah beberapa jenis keju yang sering ditemukan dan digemari:
1. Cheddar
- Asal: Inggris
- Tekstur: Setengah keras
- Ciri Khas: Warna keju cheddar bervariasi dari kuning pucat hingga oranye cerah, tergantung pada pewarna alami yang ditambahkan. Rasanya tajam dan sedikit asin, yang semakin kuat seiring lamanya proses pematangan.
- Penggunaan: Cheddar sangat serbaguna dan biasa digunakan dalam sandwich, burger, macaroni and cheese, serta sup keju.
2. Mozzarella
- Asal: Italia
- Tekstur: Lembut dan kenyal
- Ciri Khas: Mozzarella segar biasanya berwarna putih dan memiliki kelembutan yang unik, dengan kandungan air yang tinggi. Versi rendah air lebih elastis dan mudah dilelehkan.
- Penggunaan: Mozzarella populer digunakan pada pizza, lasagna, salad Caprese, serta sebagai topping pada berbagai hidangan panggang.
3. Parmesan (Parmigiano-Reggiano)
- Asal: Italia
- Tekstur: Keras dan berbutir
- Ciri Khas: Parmesan memiliki rasa yang kuat, asin, dan tajam. Dikenal sebagai “raja keju,” parmesan yang baik harus diparut untuk mendapatkan cita rasa yang optimal.
- Penggunaan: Digunakan sebagai taburan pada pasta, risotto, dan sup, serta sering menjadi bahan tambahan pada salad dan saus.
4. Brie
- Asal: Prancis
- Tekstur: Lembut dan creamy
- Ciri Khas: Brie memiliki lapisan kulit luar (rind) yang berwarna putih dengan bagian dalam yang lembut dan kaya. Rasa keju ini creamy, dengan aroma sedikit jamur.
- Penggunaan: Brie biasanya disajikan sebagai keju meja, dimakan dengan roti baguette, atau disajikan bersama buah-buahan dan kacang-kacangan. Juga dapat dipanggang untuk hidangan pembuka yang meleleh.
5. Blue Cheese
- Asal: Berbagai negara (Prancis, Inggris, Italia)
- Tekstur: Setengah lembut hingga setengah keras
- Ciri Khas: Blue cheese (keju biru) mudah dikenali karena bercak-bercak biru atau hijau dari jamur Penicillium yang digunakan dalam proses pembuatannya. Keju ini memiliki rasa pedas, tajam, dan aroma yang kuat.
- Penggunaan: Sering digunakan sebagai saus salad, bahan topping burger, atau disajikan dengan buah ara dan madu untuk mengimbangi rasa pedasnya.
6. Gouda
- Asal: Belanda
- Tekstur: Setengah keras
- Ciri Khas: Gouda memiliki rasa yang lembut dengan aroma sedikit manis dan creamy saat masih muda. Ketika sudah tua, Gouda memiliki rasa yang lebih kuat dan lebih padat.
- Penggunaan: Digunakan dalam sandwich, masakan panggang, atau dinikmati sebagai camilan dengan anggur.
7. Camembert
- Asal: Prancis
- Tekstur: Lembut dan creamy
- Ciri Khas: Camembert mirip dengan Brie, tetapi memiliki rasa yang lebih kompleks dan sedikit lebih tajam. Bagian dalamnya sangat lembut dan sedikit meleleh saat dipotong.
- Penggunaan: Disajikan dengan roti atau buah, dipanggang dengan madu, atau dijadikan isian puff pastry.
8. Feta
- Asal: Yunani
- Tekstur: Setengah keras, rapuh
- Ciri Khas: Feta terbuat dari susu domba atau kambing, memiliki rasa yang asin dan sedikit asam. Teksturnya rapuh, tetapi lembut di mulut.
- Penggunaan: Sering digunakan dalam salad Yunani, sandwich, atau sebagai topping pada hidangan panggang seperti moussaka.
9. Ricotta
- Asal: Italia
- Tekstur: Lembut dan berbutir
- Ciri Khas: Ricotta terbuat dari whey yang tersisa dari pembuatan keju lain. Teksturnya ringan, lembut, dan sedikit berpasir, dengan rasa yang manis dan creamy.
- Penggunaan: Digunakan dalam hidangan seperti lasagna, cannoli, dan pancake. Ricotta juga sering dicampur dengan madu sebagai isian kue atau roti.
10. Mascarpone
- Asal: Italia
- Tekstur: Sangat lembut, creamy
- Ciri Khas: Mascarpone mirip dengan krim keju, tetapi memiliki rasa yang lebih manis dan kaya. Teksturnya sangat halus dan creamy.
- Penggunaan: Mascarpone merupakan bahan utama dalam pembuatan tiramisu, serta digunakan dalam saus pasta atau sebagai olesan pada roti.
Tips Memilih dan Menyimpan Keju
- Perhatikan Tekstur dan Warna
Pastikan keju tidak memiliki perubahan warna atau tekstur yang mencurigakan, seperti munculnya bercak hitam yang menandakan pertumbuhan jamur yang tidak aman. - Simpan di Tempat yang Tepat
Keju harus disimpan dalam suhu dingin, biasanya di lemari es, tetapi setiap jenis keju memiliki kebutuhan penyimpanan yang berbeda. Keju keras sebaiknya dibungkus dengan kertas keju, sedangkan keju lembut dapat disimpan dalam wadah kedap udara. - Konsumsi Sesuai Umurnya
Keju yang sudah lama disimpan mungkin berubah rasa. Perhatikan umur simpan pada label kemasan dan konsumsi sebelum tanggal kedaluwarsa.
Penutup
Keju adalah bahan makanan yang kaya akan variasi rasa, tekstur, dan aroma. Setiap jenis keju memiliki karakteristik unik yang dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat, mulai dari makanan pembuka hingga makanan penutup. Dengan mengenal berbagai jenis keju, Anda dapat lebih mudah memilih keju yang tepat untuk resep favorit atau sekadar dinikmati sebagai camilan bersama keluarga.